JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengaku tidak pernah menyebut pihaknya akan memberlakukan bea keluar batu bara. Pemerintah hanya bilang, pihaknya akan meningkatkan konsumsi batu bara di dalam negeri.
"Tidak pernah ada orang atau saya menyebut adanya bea keluaran batu bara. Siapa yang bilang dan siapa yang mengusulkan? Saya penanggungjawab sektor, saya tidak pernah menyebut akan ada bea keluar batu bara," ungkap Menteri ESDM Jero wacik ditemui di Istana Prediden, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Jero bilang, menyusul semakin mahalnya harga minyak dunia, pemerintah memutuskan untuk menambah pasokan listrik yang dibangkitkan dari pembangkit batu bara dan bukan BBM.
"Karena itu, kita akan melihat penyesuaian berapa yang ekspor dan berapa yang (digunakan) di dalam negeri, jadi tetap yang ekspor jalan, tetap dalam negeri yang
harus kita amankan. Ini yang kita sebut kita harus kontrol batu bara ini," lanjut mantan menteri pariwisata ini.
Menurut Jero, kementeriannya hanya akan melakukan kontrol terhadap ekspor batu bara, tetapi pihaknya masih belum bisa menyebut bentuk kontrol dari regulasi tersebut. Meski begitu, Jero memastikan saat ini, bea keluar hanya diberlakukan bagi ekspor barang mineral.
"Saya harus konfirmasi ke semua perusahaan batu bara tidak ada gagasan membuat bea keluar tetapi kita akan mengontrol konsumsi batu bara untuk ekspor dan konsumsi dalam negeri itu iya," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sudah berkomentar terkait wacana ini, dia tidak sepakat jika kementerian ESDM menerapkan bea keluar terhadap batu bara karena terdapat kelebihan supply batu bara setelah digunakan di dalam negeri.
Indonesia adalah salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. padahal, cadangan batu bara Indonesia hanya tiga persen dari cadangan dunia. (gna)
(Rani Hardjanti)