JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatatkan, penerimaan bea keluar hingga semester I 2018 mencapai Rp3,28 triliun atau 109,41% dari target APBN 2018.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menyatakan, peningkatan yang tinggi dari bea keluar didominasi oleh produk-produk komoditas seperti tembaga, mineral dan batu bara atau minerba, serta produk turunan minyak mentah kelapa sawit.

"Itulah yang menyebabkan kita dapat bea keluar yang relatif lebih bagus," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (19/7/2018).
Heru menyebutkan, bea keluar disumbang terbesar oleh ekspor tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sebesar Rp 2,24 triliun dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang sebesar Rp290 miliar.
"Tembaga kontributor terbesar, itu dikontribusi oleh Freeport dan Newmont, dua itu saja," sebutnya dia.