JAKARTA - Analis riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan kinerja reksa dana pada paruh pertama tahun ini.
"Faktor tersebut yakni krisis utang yang terjadi di Yunani, yang melebar ke Spanyol dan Italia. Di samping itu, isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal tahun ini memberi imbas negatif terhadap pergerakan bursa," katanya, di Jakarta, Senin (9/7/2012).
Menurut Edbert, sentimen negatif dari luar negeri pada semester II tahun ini masih membayangi kinerja IHSG maupun reksa dana di dalam negeri. Edbert mengingatkan, isu negatif dari luar negeri belum akan selesai dalam waktu singkat dan pasar masih memiliki potensi untuk berfluktuasi.
Kendati demikian, produk reksa dana saham, campuran maupun pendapatan tetap hingga akhir tahun ini masih menarik dan berpotensi memberikan imbal hasil yang cukup bagus.
"Untuk produk yang menarik saya rasa kembali kepada tujuan dan kemampuan investor menanggung risiko. Jika investor sanggup menanggung resiko tinggi, dia menilai, reksa dana saham masih memiliki peluang memberikan imbal hasil yang tinggi selama sisa tahun ini," jelasnya.
Namun demikian, lanjutnya, ketika fluktuasi di pasar terjadi dan memberi imbas negatif yang cukup dalam terhadap reksa dana saham, investor harus siap mental.