Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenaikan Tarif KRL Tak Disertai Perbaikan Pelayanan

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Jum'at, 05 Oktober 2012 |10:57 WIB
  Kenaikan Tarif KRL Tak Disertai Perbaikan Pelayanan
Ilustrasi. (Foto: SINDO TV)
A
A
A

DEPOK - Kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Rp2 ribu tidak diimbangi dengan pelayanan perjalanan KRL. Di hari pertama diberlakukannya kenaikan tarif saja, seorang penumpang sudah pingsan karena berdesak-desakan, akibat lampu dan AC di dalam KRL tak berfungsi.

Hingga puncaknya kemarin, KRL Commuter Line anjlok di Cilebut, Kabupaten Bogor, serta memerlukan waktu evakuasi sampai 12 jam. Tentunya penumpang kesal dan merasa dirugikan.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Andrinof Chaniago menilai jika kenaikan tarif KRL dilakukan dengan alasan penyesuaian, maka hal itu tidak sesuai. Sebab, lanjutnya, penyesuaian tarif didasarkan pada angka inflasi selama dua tahun.

"Kalau kenaikan tarif karena penyesuaian, besaran inflasi tahunan kan tujuh persen, kalau dua tahun kan naik 14 persen, nah kalau dinaikkan sekarang sampai 20 persen itu tidak ideal, itu melebihi namanya, itu kenaikan bukan penyesuaian," paparnya saat berbincang dengan Okezone, Jumat (5/10/2012).

Andrinof menambahkan kenaikan tarif tiket seharusnya dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Namun saat ini justru pelayanan cenderung menurun, sehingga kenaikan tarif harus dikaji ulang. "Kalau tarif naik tapi pelayanan enggak naik, ya harus dihitung lagi itu 20 persen sudah sesuai atau belum," tegasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement