Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hatta: 3 Tahun ke Depan, Kita Habis-habisan di Infrastruktur

Fakhri Rezy , Jurnalis-Jum'at, 30 November 2012 |17:08 WIB
  Hatta: 3 Tahun ke Depan, Kita Habis-habisan di Infrastruktur
Menko Perekonomian Hatta Rajasa. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Guna menghadapi Asean Economic Community (AEC) maka daya saing Indonesia harus kompetitif. Oleh karena itu, production based atau basis produksi di Indonesia harus ditingkatkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, dengan adanya AEC, maka yang terjadi adalah pasar tunggal Asean dan production base. Implikasinya pada pasar Asean atau single market akan mempengaruhi production based.

"Maka yang penting bagi kita bagaimana mengatur free flow of capital, investment, services, lalu people atau skill labour yang berkaitan dengan investasi dan perdagangan," kata Hatta, di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/11/2012).

Hatta mengatakan, dari sisi seperti itu, maka masing-masing negara melakukan dalam protokol dan mengatur dispute settlement. Namun, hal ini tidak boleh menimbulkan kerusakan bagi negara lain, dikarenakan pasar yang kompetitif. "Maka Indonesia menginginkan sebagai production based," ujar Hatta.

Menurutnya, untuk menuju hal tersebut Indonesia harus siap menerapkan single windows. Hal ini dapat memperbaiki daya saing dan infrastruktur atau konektivitas. "Dalam tiga tahun ini kita harus habis-habisan infrastrktur dan connectivity itu, indonesia dijadikan production based," ujar Hatta.

Selain itu, menurut Hatta Indonesia akan menjadi kawasan regional dan pasar dunia. "Jadi kata kunci kita adalah kompetitif dan saya sang tinggi," ujar Hatta.

Dia mengatakan, saat ini dunia telah melihat Indonesia sebagai negara yang layak untuk menanamkan investasi. "Kalau AIREA Jepang, surveinya mengatakan walaupun tujuan investasi adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand, tapi ketika pengusaha ditanya di mana ievestasi di AEC itu, dia mengatakan Indonesia," ujar Hatta.

Oleh sebab itu, negara-negara lain mereka melihat Indonesia menarik sebagai tujuan production based. "Kita bukan nomor satu di IRA, mungkin karena infrastruktur, korupsi, mungkin karena hambatan-hambatan doing business. Akan tetapi tetap saja 50 persen mengatakan investasi di Indonesia, ada keunggulan yang harus kita jaga," ujar Hatta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement