BI: Inflasi Terjadi karena Suplai

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan, meningkatnya inflasi akhir-akhir ini bukan karena adanya kesalahan dalam monitoring sistem. Tekanan inflasi diklaim terjadi lantaran kurangnya pengawasan pada suplai bahan pangan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengungkapkan, inflasi jarang sekali terjadi jika dilihat dari segi pengawasan moneter. Menurutnya, saat ini pengawasan BI terkait aliran rupiah di pasar sudah sangat maksimal.

"BI bekerjanya sudah sangat baku, punya modal yang sangat canggih, dan punya aplikasi yang sangat mudah dilaksanakan, sehingga kelebihan sedikit saja uang itu pasti kita sedot," kata Darmin di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (8/4/2013).

Darmin mengatakan, masalah inflasi terjadi karena kurangnya kontrol pada suplai. Oleh karena itu, peranan Pemerintah Daerah (Pemda) menjadi sangat penting sekali.

"Apalagi setelah otonomi daerah, kalau dulu belum otonomi daerah pemerintah pusat punya peranan penting di-suplai side. Tapi setelah otonomi, daerah lah yang paling banyak peranannya," jelas dia.

Darmin mengatakan, banyaknya kebiasaan yang mempengaruhi kebutuhan pangan mempengaruhi produksi. Dengan demikian, penurunan inflasi bukan makin mudah namun makin melambat.

"Kita di BI melihat bersama pemerintah daerah, tentu TPID ini sangat strategis. ini salah satu kelembagaan yang kita punya, komunikasi yang baik kerjasama yang baik dengan daerah," katanya.

(Martin Bagya Kertiyasa)