YOGYAKARTA - Guna memajukan infrastruktur di Indonesia diharap Pemerintah bisa segera membangun proyek-proyek yang pendanaannya bisa dipinjam dari lembaga-lembaga keuangan internasional. Pasalnya, infrastruktur merupakan kunci utama memajukan perekonomian di sebuah negara.
Demikian hal ini disampaikan oleh Counsellor of the State Council People's Republic of China (PRC), Tang Min, saat di temui di Hotel Sheraton, Yogyakarta, Kamis (16/5/2013).
"Melihat dari pengalaman China yang lalu, kita cari dukungan dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan lembaga internasional lain. Dengan pinjam uang untuk bangun infrastruktur, agar nantinya infrastruktur bisa menghasilkan jika investor mau menginvestasikan uangnya," ujarnya.
Selain dengan melakukan pinjaman, lanjut dia, pemerintah Indonesia juga harus berusaha ekstra keras dalam menarik pihak swasta dimana hal tersebut untuk melakukan investasi di sektor infrastruktur.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan anggaran negara, terlebih kondisinya saat ini lebih banyak tersedot untuk membayar subsidi, utamanya pada subsidi energi.
"Jadi nanti itu bisa mempercepat pembangunan infrastrukturnya. Pemerintah juga perlu memerhatikan area-area, utamanya dalam pembebasan lahan untuk membangun itu semua," tukasnya.
Tang memberi contoh, pemerintah China mulai giat membangun infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit listrik pada akhir 1990-an. "Inikan dilakukan untuk menambah keyakinan pada para investor bahwa uang yang di investasikan bisa memberikan hasil yang baik," imbuhnya.
Sementara itu dia menilai, bahwa salah satu hal menjadi persoalan dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia yakni, kondisi geografis yang notabenenya seperti negara kepulauan.
"Ini tidak seperti di China yang merupakan daratan sehingga lebih mudah dilakukan. Infrastruktur juga memerlukan waktu yang lama dalam pengembangannya, maka butuh waktu," tutup Tang.
(Martin Bagya Kertiyasa)