Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Prediksi Inflasi Akan Jinak di Bulan Agustus

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Sabtu, 29 Juni 2013 |10:59 WIB
BI Prediksi Inflasi Akan Jinak di Bulan Agustus
Image : Dok Corbis.com
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah memperkirakan, bahwa puncak inflasi yang terjadi dari dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan terjadi pada Juli 2013 mendatang. Hal itu seiring dengan datangnya bulan Ramadan, inflasi diperkirakan mencapai angka 7,5 persen.  
Direktur Grup Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan, inflasi yang terjadi yang dikarenakan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi namun hanya bersifat temporer. Di mana dampak BBM tersebut akan terasa di bulan Juni, Juli, Agustus.
 
"Memang puncaknya itu di Juli, September itu sudah tidak ada. Ya mudah-mudahan ini masih sesuai dengan asumsi kita ya. Kami kan memperkirakan inflasi Juni month to month (mtm) 1,1 persen, dan year on year (yoy) dalam setahunan 5,9 persen. Nanti Juli peaknya. Nah abis itu turun lagi, dan abisnya di Agustus sepertinya," ujar Juda diJakarta, Jumat malam 28 Juni 2013.
 
Sementara pada tingkat inflasi dalam setahunan di bulan Juli diperkirakan sekitar 2 persen dalam sebulanan, numun bisa juga mencapai 7,5 persen dalam setahunan.
 
"Kan jadi itu berkumpulnya di bulan Juli. Nah, setelah itu nanti turun, ya bulan Agustus kira-kira 0,9 persen mtm, lalu untuk yoy 7 persen lebih sedikitlah. Karena inikan masih ada second round effect dan Lebaran juga. Jadi ini inflasi sifatnya temporer, banyak orang enggak tahu jadi ekspektasi inflasi tinggi," tukasnya.
 
Sebagaimana diketahui, pada 22 Juni 2013, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi yakni premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500, sedangkan pada solar naik dari Rp4.500 menjadi Rp6.500.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement