JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi telah memberikan dampak 0,34 persen terhadap inflasi. Walaupun baru naik satu minggu, namun andilnya pada inflasi Juni 2013 cukup besar.
"Bensin andil 0,34 persen, perubahan harga 12,48 persen, karena memang belum sebulan. Dampaknya ini, perhitungan BBM juga ada tiga minggu sebelum naik," kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Suryamin mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut terjadi di seluruh 66 kota IHK. Menurut dia, rata-rata kenaikan di 66 kota IHK mencapai 11-33 persen. "Selain itu, tarif angkutan dalam kota mengambil Andil 0,18 persen, perubahan harga 7,38 persen," ujar Suryamin.
Suryamin mengatakan, kenaikan tarif angkutan tersebut merupakan dampak kenaikan BBM, dan telah terjadi di 63 kota IHK. "Kenaikan tertinggi di Kupang 32 persen dan serang 22 persen," jelasnya.
Ketiga, yakni Ayam Ras yang turut andil 0,1 persen dengan perubahan harga 6,3 persen. "Ini karena masih tinggi daging sapi, jadi meningkat permintaan daging ayam," tambahnya.
Sedangkan untuk cabai merah, mengambil andil 0,08 persen dengan perubahan 14,4 persen. Dan juga telur ayam ras memiliki andil 0,05 persen dengan perubahan 6,48 persen. "Beras juga mulai, andil 0,04 persen, perubahan harga 0,68 persen," ujar Suryamin.
(Martin Bagya Kertiyasa)