SURABAYA - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Timur wadul Gubernur Jawa Timur terkait kebijakan naik turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, ISEI mengeluh kebijakan ini kesulitan untuk membuat rencana bisnis (bussines plan) sebuah perusahaan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan harga BBM diakhir 2014. Tapi kemudian menurunkan lagi di pertengahan Januari 2015.
"ISEI wadul ke saya terkait ketidakpastian kebijakan harga BBM. Beberapa hari yang lalu," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin (19/1/2015).
Pakde Karwo menjelaskan, kenaikan harga BBM memaang tidak terlalu signifikan dalam cost produksi karena hanya berdampak pada komponen distribusi barang (Transportasi) yang berkisar antara 7-10 persen dari total cost produksi.
Dan komponen utama yang mempengaruhi adalah bahan baku, tenaga kerja. Sebaliknya yang menjadi masalah akibat ketidakstabilan harga BBM adalah harga pasar kebutuhan pokok sehari-hari.