Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TOP OF THE WEEK: 2.000 PNS Dipangkas dan Cara Baru Jokowi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 12 Juni 2016 |07:08 WIB
TOP OF THE WEEK: 2.000 PNS Dipangkas dan Cara Baru Jokowi
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, harus ada cara yang berbeda dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dalam era persaingan global.

Untuk itu, pemerintah tengah merencanakan penataan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai cara efisiensi anggaran belanja negara yang semakin bengkak, tetapi tak ada kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi.

Setidaknya, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi sudah 'memecat' 2.000 PNS yang tidak bekerja dengan baik.

Ketiga berita tersebut, merupakan berita-berita yang populer selama akhir pekan kemarin di kanal bisnis Okezone. Berikut berita selengkapnya:

1. Jokowi: Pakai Cara Lama, Sulit Mengubah Negara Ini

Di hari kedua bulan suci Ramadan 1437 Hijriah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat dengan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) tingkat eselon II di kementerian/lembaga (KL). Dalam rapat tersebut, Jokowi memberikan arahan kerja.

Ada dua poin utama yang dipesankan oleh Jokowi. Pertama, seluruh PNS harus bekerja kompak secara menyeluruh. Kekompakan juga meski dijaga hingga tingkat daerah.

"Saya ingin kembali menegaskan bahwa gerak langkah kita semuanya harus padu, harus satu, harus solid, harus satu garis dari atas sampai bawah. Menteri, kepala lembaga, jajaran di bawahnya, eselon I, eselon II, dan seterusnya sampai nanti ke daerah," kata Jokowi.

Kedua, menurut Jokowi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah seluruh PNS harus mau berlari dengan cepat. Dalam arti harus mampu beradaptasi mengikuti perubahan zaman dan teknologi.

"Saya ingin kita semuanya berlari cepat karena perubahan global perubahan dunia sekarang sangat cepat sekali. Saya kira saudara-saudara tahu semuanya, setiap hari berubah, setiap menit berubah, setiap detik berubah. Perubahan seperti itu harus kita antisipasi juga," imbuhnya.

Jokowi menegaskan bahwa berlari cepat sangat penting. Pasalnya, PNS merupakan ujung tombak dari segala implementasi kebijakan yang dibuat pemerintah.

"Kalau yang menggerakkan ini benar, yang berkumpul di sini ingin menggerakkan dengan benar, kecepatan itu pasti ada. Tapi kalau yang menggerakan belum berubah, masih dengan cara-cara lama, masih dengan tradisi lama, maka akan sulit kita mengubah negara ini," pungkasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement