JAKARTA – Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikenal sangat semrawut. Maklum di lokasi tersebut terdapat pusat grosir dan perbelanjaan Tanah Abang serta Stasiun Tanah Abang.
Permasalahan yang terjadi tidak pernah tuntas seperti maraknya pedagang kaki lima (PKL), angkutan umum berhenti sembarangan alias ngetem, dan parkir liar. Penertiban yang dilakukan petugas selama ini juga dinilai tidak efektif karena setelah ditertibkan mereka kembali lagi beraktivitas sehingga menyebabkan kesemrawutan dan kemacetan.
“Jadi solusinya pembangunan jembatan layang atau skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang ke Blok G pusat grosir Tanah Abang,” ujar Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede beberapa waktu lalu.
Keberadaan jembatan layang memudahkan para penumpang kereta api yang melewati kawasan Jati Baru. Mereka akan didistribusikan melewati skybridge . “Kalau sudah tidak ada yang lalu lalang di Jati Baru, praktis pedagang tidak kembali berjualan di lokasi,” ucapnya.
Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, sebelum jembatan layang dibangun, penindakan dan penertiban di kawasan Tanah Abang harus diintesifkan. “Harus tegas supaya pelanggar jera,” ucapnya.