JAKARTA - Guna menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada 2015, negara-negara anggota ASEAN bekerjasama dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM).
Bila kualitas dan standarisasi SDM yang andal tidak segera disiapkan sejak awal, maka diperkirakan ASEAN bakal kesulitan menghadapi tantangan era globalisasi yang penuh dengan persaingan.
"Upaya bersama dari negara-negara ASEAN untuk meningkatkan pembinaan sumber daya manusia harus dilakukan melalui standarisasi pelatihan dan kompetisi kerja. Hal ini menjadi menjadi barometer untuk kemajuan kerjasama di kawasan ini,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/5/2013).
Pertemuan Senior Labor Officials Meeting (SLOM) ASEAN ke 9 yang diselenggarakan di Semarang pada Selasa (14/5/2013). SLOM ASEAN ke- 9 ini dihadiri oleh para pejabat tinggi di bidang ketenagakerjaan yang berasal dari 10 negara ASEAN.
Muhaimin mengatakan standar kompetensi SDM harus segera disiapkan untuk menentukan masa depan ASEAN dalam menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, semua negara ASEAN harus segera menyiapkan standar keterampilan, keahlian, dan kompetensi kerja untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif.
"Kita ingatkan penyelenggara pendidikan di masing-masing negara ASEAN agar menerapkan standar kompetensi kerja tingkat internasional dalam materi-materi pembelajarannya," kata Muhaimin.
Dia menambahkan penyelenggara pendidikan, kursus, pelatihan, SMK ataupun universitas, harus memperhatikan standar kompetisi keterampilan kerja minimal di tingkat ASEAN ini supaya berbagai kurikulum pendidikannya memenuhi standar yang diakui di tingkat Internasional.
"Jika komunitas ASEAN dipenuhi banyak tenaga kerja yang mengantungi standar kompetensi internasional, maka ASEAN niscaya akan menjadi pusat pertumbuhan di kawasan Asia, bahkan dunia. Sehingga tujuan bersama untuk meningkatnya kesejahteraan rakyat dapat segera tercapai," terangnya.
ASEAN harus segera mengejar ketertinggalan di bidang ketenagakerjaan dari negara-negara maju. Kerjasama regional di bidang ketenagakerjaan dibutuhkan untuk saling membantu antarnegara ASEAN. Sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan negara dan wilayah Perlindungan Pekerja Migran.
Muhaimin menekankan perlunya upaya-upaya mempercepat pelaksanaan komitmen bersama negara-negara dalam meningkatkan perlindungan pekerja migran yang bekerja di wilayah regional ASEAN.
"Dengan semangat ASEAN kita semua harus memiliki keinginan dan harapan yang sama terhadap pengembangan Instrumen perlindungan dan pemajuan hak-hak pekerja migran dan keluarganya di kawasan ASEAN ini," paparnya.
(Widi Agustian)