JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan rencana kenaikan gas elpiji 12 kilo gram (kg) bertahap sebesar Rp1.000 per kg mulai Juli 2014 seharusnya tidak dibesar-besarkan. Pasalnya, pengguna gas elpiji 12 kg mayoritas kelas menengah keatas.
"Elpiji 12 kg pengguna kan cuma 17 persen. Jadi kenaikan 1.000 per kg tidak seheboh yang diberitakan, lagi pula konsumsi gas elpiji 12kg untuk menengah keatas. Mulai tahun 1968 itu dipasarkan untuk menengah keatas," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir saat berbincang dengan media, di Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Ali menambahkan, rencana kenaikan ini juga belum confirm, jadi kalau menemukan harga gas elpiji melampaui harga yang ditentukan Pertamina, tentu Pertamina melakukan penindakan kepada agen nakal dan langsung pemutusan hubungan usaha.
"Belum confirm. Kalau enggak ada pengumuman belum oke," sambungnya.
Menurut Ali, dengan rencana kenaikan secara bertahap ini tentu akan menghemat pengeluaran Pertamina.
"Dengan kenaikan Rp1.000 per kg. Kita hemat Rp1 triliun sepanjang 2014. Dan kalau bisa naik Rp1.000 per kg bulan Juli nanti bisa hemat Rp500 Miliar," pungkasnya.
(Rizkie Fauzian)