"Enggak boleh jual. Kita lindungi generasi muda kita. Kita harus lawan itu. Kunci sukses kita itu, kalau masa muda dia sudah minum alkohol, kan merusak kesehatan kan. Bagaimana dia bisa bersaing," jelasnya.
Terkait para pedagang kecil yang merasa dirugikan aturan ini, Rachmat meminta hal tersebut bisa disiasati. Dirinya pun menginginkan, jangan sampai pedagang kecil ini dimanfaatkan pedagang-pedagang besar untuk menunda aturan ini.
"Jangan pedagang rusak ini bangsa ini dong. Nanti pedagang kecil itu dimanfaatkan untuk kepentingan orang- itu sendiri. Kita lindungi sekarang. Yang jelas, minuman alkohol enggak boleh di minimarket," tegasnya.
Pihaknya pun siap mengantisipasi jika aturan ini menimbulkan banyak minuman alkohol secara oplosan.
"Bahan yang dioplos itu apa, saya tanya apa. Spirtus kan? Itu peredarannya saya usahakan dikontrol sekarang. Tapi kan semuanya awalnya anak muda minum bir, pertama pahit-pahit, terus mabuk-mabuk, lama-lama dia kuat kan, dia bilang enggak nendang, bahasa pergaulan kan, jadi spirtus masuk. Lama-lama obat (narkoba) masuk," tukasnya.
(Widi Agustian)