Industri Keramik Bersiap Hadapi Serbuan Impor

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 17 Maret 2017 09:44 WIB
Foto: benzinga
Share :

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui industri keramik nasional mengalami penurunan. Kapasitas produksi keramik nasional yang mencakup ubin, tableware, sanitary, dan genteng (rooftile) mencapai 580 juta meter persegi. Sementara utilitasnya hanya 65% atau sekitar 375 juta meter persegi setiap tahun.

Namun, Menperin melihat industri keramik nasional masih bisa tumbuh mengingat permintaan keramik per kapita Indonesia baru 200 meter persegi atau masih lebih rendah daripada permintaan rata-rata di ASEAN yang mencapai 300 meter persegi.

“Apalagi dengan ada proyek infrastruktur, baik kawasan industri maupun perumahan ini bisa menjadi penggerak bagi industri ini,” kata dia.

Pemerintah, lanjut Menperin, berupaya mendorong daya saing industri lebih baik lagi, termasuk upaya memperbaiki kondisi logistik nasional dan penurunan harga gas untuk industri tertentu termasuk keramik. Dia menilai gas yang kompetitif penting bagi industri keramik mengingat industri membutuhkan banyak gas.

Di sela-sela acara tersebut, Asaki juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk memastikan alokasi gas yang cukup untuk industri keramik. Asaki bekerja sama dengan Reed Panorama Exhibitions (RPE) juga menggelar KERAMIKA 2017 yang digelar empat hari, mulai 16-19 Maret 2017. Pameran yang bertujuan mempromosikan industri keramik dalam negeri, termasuk ke pasar global.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya