Padahal pangsa pasar (market share) impor China dari AS hanya 8,2% atau peringkat kedua di bawah Korea Selatan yang mencapai 10,23%.
China juga dihadapkan pada situasi perekonomian di Eropa setelah Inggris menyatakan keluar dari keanggotaannya di Uni Eropa.
Dampak langsung dari kebijakan tersebut adalah menurunnya ekspor China ke Inggris. Pada periode Januari-Februari 2017, ekspor China ke Inggris tercatat hanya USD7,5 miliar.
Nilai ekspor tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 yakni sebesar USD8,3 miliar dan pada 2015 sebesar USD10 miliar.
Oleh sebab itu, tidak ada jalan lain bagi China kecuali lebih mengintensifkan hubungan dengan mitra dagang di negara-negara yang berbatasan dengannya, termasuk di kawasan Asia Tenggara.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Presiden Xi tidak menyia-nyiakan kesempatan berbicara di depan anggota parlemen di Senayan pada 2013.
Pada kesempatan tersebut, Xi menyampaikan gagasannya mengenai konsep OBOR tersebut dengan mengusulkan pendirian Bank Investasi Pembangunan Asia (AIIB) untuk mendanai pembangunan infrastruktur, mendukung konektivitas, dan mengintegrasikan perekonomian di kawasan.
Tawaran investasi dari China ke Indonesia pun mulai berdatangan. Salah satunya adalah proyek pembangunan jaringan sarana dan prasarana kereta api cepat Jakarta-Bandung.