Kembangkan Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Izin hingga Insentif Pajak

Koran SINDO, Jurnalis
Sabtu 22 Juli 2017 15:00 WIB
Foto: Okezone
Share :

Hal ini berbarengan dengan disusunnya rancangan regulasi tentang Indonesia mendukung pengembangan mobil listrik untuk mengurangi emisi karbon dan mewujudkan bauran energi terbarukan 23% pada 2025. Menurut Jonan, bauran energi terbarukan tidak hanya diaplikasikan dalam penyediaan listrik, tetapi juga melalui transportasi yang akan berperan besar. Selain untuk menambah bauran energi, melalui kebijakan pengembangan mobil listrik ini, impor gas dan bahan bakar minyak akan dapat ditekan.

Dalam regulasi tersebut, pemerintah tidak memberikan kewajiban kepada PLN menjadi penyedia energi listrik. Pembuatan mobil listrik juga bergantung pada industri, namun Jonan berharap ada pabrik lokal di Indonesia yang siap memproduksi mobil listrik. Ada pun dukungan pemerintah terhadap pengembangan mobil listrik, salah satunya memberi insentif perpajakan agar harga mobil bisa dijangkau masyarakat.

“Mobil listrik Tesla seri yang paling besar kalau dilihat di banyak tempat seperti di Hong Kong, itu kalau masuk Indonesia dengan kebijakan fiskal dan perpajakan seperti sekarang, mungkin harganya bisa sekira Rp2 miliar atau lebih. Ya, enggak ada yang beli,” kata Jonan.

Jonan mempertimbangkan konsep penyediaan energi untuk mobil listrik dengan penyediaan baterai yang bisa dibeli di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Teknologi baterai itu penting. Semua 6.000 SPBU di Indonesia nantinya bisa menyediakan baterai. Setiap mobil listrik masuk SPBU tidak untuk mengisi bahan bakar, tetapi mengganti baterai. Jadi, baterai daya kosong bisa dilepas, lalu menukarnya dengan baterai yang terisi. Konsumen harus membayar baterai tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan sistem jual beli baterai untuk mobil listrik akan serupa dengan gas tabung. Yang mana pembeli hanya perlu membawa tabung kosong, lalu menukarnya dengan tabung berisi di SPBU mana pun, khususnya milik dan bekerja sama dengan Pertamina. Menurut Jonan, penjualan baterai di SPBU akan lebih efektif dan efisien karena pemilik mobil listrik tidak perlu mengisi ulang daya terlalu lama di SPBU.

Jonan menilai pengembangan mobil listrik menjadi potensi yang besar bagi Indonesia, khususnya PLN. PLN tidak hanya melayani konsumen rumah tangga, pabrik, dan bisnis tetapi juga melayani sektor transportasi. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Sofyan Basir mengatakan, PLN menyambut baik rencana pemerintah mengembangkan mobil listrik di Indonesia. PLN juga siap-siap membantu pemerintah untuk mewujudkan rencana tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya