Catat! Tinggal Pasang Rel, Uji Coba Kereta Bandara Soetta November

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 28 Juli 2017 10:12 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTAKereta Api (KA) Bandara Soekarno- Hatta akan diuji coba pada November mendatang. Untuk mendukung operasional, PT KAI saat ini tengah mengebut penyelesaian pembangunan rel.

Senior Manager Coorporate Communication PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, pembangunan jalur transportasi massal itu sempat terhenti lantaran terkendala pembebasan lahan.

“Tapi sekarang sudah selesai. Dua pabrik yang lahannya terkena sudah mau menyerahkan lahannya,” tuturnya, kemarin.

Menurut dia, PT KAI memberikan tenggat waktu pada kedua perusahaan tersebut agar segera memindahkan barang-barang miliknya hingga akhir Juli. Saat ini proses pemindahan barang-barang milik pabrik PT Gabri dan PT Indoitali tengah berlangsung oleh pemilik dan karyawannya.

“Setelah dipindah, barulah pembangunan jalur yang memasuki lintas Batu Ceper hingga arah M1 Bandara akan dilanjutkan. Proses pembangunan diprediksi tidak akan lama, sebab sejumlah material barang sudah ada di lokasi proyek,” ujarnya.

Proses pembebasan lahan, kata Agus, sempat terkendala karena berdampak pada lahan milik 13 pabrik. Hal ini menyebabkan proses pembebasan berlangsung alot karena terjadi tarik menarik harga.

“Sekarang sudah selesai. Uji cobanya akan dilakukan pada November 2017 nanti. Kita cek ketahanannya dulu. Melihat cepatnya pembangunan, saya optimistis KA Bandara bisa dioperasionalkan akhir tahun ini,” ucapnya.

Agus menyebutkan, pembangunan KA Bandara ini berpengaruh pada penambahan jumlah stasiun, salah satunya Stasiun Sudirman Baru. Stasiun tersebut nanti terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Saat ini PT KAI tengah berkoordinasi dengan pengelola mass rapid transit (MRT) untuk merampungkan integrasi ini.

“Kan di situ ada moda transportasi massal lainnya, ada kereta rel listrik (KRL), Transjakarta, MRT, dan KA Bandara. Jadi integrasi akan terjadi,” tuturnya.

Pakar Komunikasi Universitas Gajah Mada (UGM), Dhanang Parikesit, menilai pembangunan KA Bandara Soekarno- Hatta wajib terintegrasi dengan moda transportasi massal. Terutama di stasiun pemberangkatan, tujuannya untuk mendorong masyarakat pengguna kendaraan pribadi beralih pada angkutan umum.

“Kalau tidak terintegrasi sama saja bohong. Ini akan menjadi masalah bila nanti tidak terintegrasi,” tuturnya.

Komisioner Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menambahkan, upaya integrasi moda transportasi menimbulkan masalah karena pembangunan KA Bandara menjadi molor.

Menurut Dhanang, molornya waktu pembangunan KA Bandara ini selain karena terkendala pembebasan lahan, juga adanya pembangunan sarana pendukung, seperti Stasiun Sudirman Baru dan Manggarai, Jakarta Selatan.

Terkait dengan uji coba operasional infrastruktur tersebut, Dhanang menyarankan PT KAI harus mementingkan aspek keselamatan dan kinerja operasional kereta.

“Dalam operasional nanti KA Bandara diminta tetap berbagi waktu operasional dan berbagi track dengan KCJ menuju Tangerang,” katanya.

Seperti diketahui, kereta bandara ini dijadwalkan beroperasi pada awal 2018 mendatang. Untuk membuat jalur kereta bandara tersebut, PT KAI harus membebaskan 815 bidang tanah dengan seluas 36 hektare.

Tanah itu meliputi delapan kelurahan dari lima kecamatan. Pembangunan jalur KA Bandara sepanjang 36,3 km dan rute jalur baru sepanjang 12,1 km dari Batu Ceper ke Bandara Soetta ini menghabiskan anggaran sekitar Rp2,7 triliun. Rute KA Bandara terdiri dari dua jalur. Jalur pertama meliputi Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.

Sedangkan jalur kedua meliputi Stasiun Jakartakota- Kampung Bandan-Duri- Batu Ceper-Bandara Soetta. Kereta tersebut memiliki rangkaian enam gerbong dengan 124 perjalanan setiap harinya. Headway setiap kereta diperkirakan sekitar 15 menit dengan jumlah penumpang yang diangkut dalam sekali perjalanan sebanyak 274 orang per kereta. Jika diakumulasikan ada sekitar 33.900 orang setiap harinya menggunakan kereta bandara.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya