Rusli mengingatkan, jika industri bubur kertas dan kertas di Tanah Air sampai tutup, maka yang rugi adalah masyarakat karena kehilangan lapangan kerja dan negara kehilangan devisa.
Baca juga: Wow! Produksi Kertas Indonesia Kuasai Nilai Ekspor dalam 2 Tahun
”Kalau terus direcoki, investor industri kertas bisa memindahkan pabrik ke Vietnam, Myanmar, China, atau negara lain. Mereka tidak rugi. Ini sudah terjadi pada industri tekstil dan sepatu,” katanya.
Apalagi, kata Rusli, pengelolaan HTI, termasuk yang berada di lahan gambut sebagai sumber bahan baku industri bubur kertas dan kertas, kini semakin membaik. Terbukti, dengan bebasnya areal pengelolaan HTI dari kejadian kebakaran besar pada 2016 hingga saat ini.
”Pengelola HTI sudah berinvestasi besar untuk mencegah kebakaran lahan. Ini harus diapresiasi,” kata dia.