JAKARTA - Pemerintah akan meluncurkan program vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Keberadaan program ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri.
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan, dalam menyukseskan program yang melibatkan antara pihak pengusaha dan sekolah vokasi perlu pemberian insentif pada perusahaan. Pemberian insentif kepada perusahaan, dinilai akan menjadi dukungan positif pemerintah bagi sekolah vokasi.
"Bantuan itu bisa dihitung sebagai cost perusahaan atau insentif supaya di konkritkan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (19/9/2017).
Muhadjir melanjutkan, insentif yang diberikan dapat berupa insentif fiskal seperti tax allowance. Nantinya, bantuan perusahaan kepada sekolah vokasi dapat dinilai sebagai pengeluaran perusahaan.
"Misalnya pengurangan pajak, tadi Pak Menko bilang jadi apa yang dikeluarkan untuk bantuan kepada sekoah bisa dianggap cost perusahaan sehingga nanti bisa dihitung sebagai pengeluaran dari perusahaan, CSR nya," kata dia.