JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan inflasi sebesar 0,13% tidak terpengaruh oleh aktifitas Gunung Agung. Pasalnya Denpasar selama September 2017 tercatat deflasi 0,33%.
Kepala BPS Kecuk Suharyanto mengatakan apa yang terjadi di Bali saat ini belum mempengaruhi inflasi. Hal ini karena memang tidak semua kota di Bali masuk kedalam kota yang di survei BPS.
Baca juga: Catatan BPS, Bawang Merah hingga Cabai Rawit Alami Deflasi
"Untuk Bali tidak (terpengaruh ke inflasi) karena kami lacak di Denpasar dan Singaraja, itu justru deflasi. Ini bukan karena bencana itu, mudah-mudahan tidak. Tapi kita belum lihat," ungkapnya di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/10/2017).
Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti juga mengatakan dj dua daerah tersebut inflasi tercatat masing-masing di Denpasar 0,33% dan Singaraja sebesar 0,78%.
Baca juga: Tenang, BPS Sebut Status Gunung Agung Tak Pengaruhi Inflasi Bali
"Sebenarnya di Bali, hanya ada dua kota yang masuk survei kami, yaitu Denpasar dan Singaraja. Denpasar tercatat justru deflasi minus 0,33% dan Singaraja minus 0,78%. Jadi, belum terlihat dampak dari Gunung Agung terhadap dua kota di Bali ini," jelasnya.
Yunita mengatakan yang mempengaruhi inflasi kota hampir sama saja dengan inflasi nasional yakni dikarenakan kenaikan harga bahan pangan.
Baca juga: Inflasi September 0,13%, BPS: Gara-Gara Biaya Pendidikan dari SD hingga Kuliah
"Sebenarnya hampir sama (pengaruhnya) dengan nasional, seperti bahan makanan, beras, sayuran, buah-buahan, uang pendidikan dan kesehatan. Gunung Agung agak di tengah ya letak geofrafisnya, Singaraja di atas dan Denpasar di bawah. Artinya, pasokan bahan makanan di sana masih cukup untuk dipasok ke sekitaran Gunung Agung. Tapi tidak tahu ya kalau untuk bulan depan," tukasnya.
(Fakhri Rezy)