"Jadi kalau mau pro nelayan kasih aja kap yang 5 GT atau 10 GT itu sudah cukup buat meningkatkan produksi. Kapal asing teknologinya berbeda buat kita. Kapal-kapal yang gede buat apa? Kalau kasih ke nelayan bagi saja 5 ton 10 ton. Kapal 30 ton ke bawah sudah bisa pakai. Kalau itu nelayan kita jadi Anak Buah Kapal (ABK)," kata dia.
Karena lanjut Benny, jika menggunakan kapal berukuran besar nelayan hanya menjadi ABK alias pembantu. Sedangkan jika mendapatkan kapal ukuran kecil, nelayan bisa melaut sendiri.
"Selama ini nelayan kita hanya jadi buruh bukan pelaku. Karena dulu kapal kapal besar yang melaut nelayan sulit jadi mereka pada jadi ABK, jadi terserah mau jadi ABK atau mau menciptakan nelayan," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)