Namun, dengan kondisi seperti ini dia dan pihaknya sudah menyiapkan suatu kebijakan yang harus terus menjaga APBN berjalan baik setiap harinya. Karena sisi penerimaan itu adalah estimasi proyeksi dan estimasi sementara sisi belanja itu adalah komitmen dan oleh karena itu pemerintah akan selalu mengelola APBN dengan baik tapi bukan dengan mengubahnya setiap saat ada kondisi berubah.
"Tapi tidak berarti setiap perubahan kemudian kita berpikir APBN-P, karena kalau kita selalu berfikir APBN-Perubahan berarti setiap hari ada saja perubahan. Jadi kita akan tetap mengelola APBN yang penting tujuannya adalah agar APBN itu selalu terjaga dari sisi kredibilitasnya. Artinya kita selalu bisa menjelaskan kepada publik mengapa situasinya seperti ini menyebabkan kondisi perubahan seperti apa di dalam APBN dan bagaimana membiayainya," jelasnya.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Tersengat Anjloknya Produksi AS
Sri Mulyani menekankan, yang paling penting saat ini adalah bagaimana cara menjalankan yang telah di susun dalan APBN saat ini.
"Yang paling penting adakah komitmen dari belanja itu yang tidak berubah namun dari sisi penerimaan itu berubah dan oleh karena itu kita mampu untuk menjaga kredibilitas dengan tetap menjaga seluruh postur maupun terutama komitmen-komitmen," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)