Kemudian untuk menyempurnakannya ditanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dilaporkan bahwa sebenarnya kebutuhan industri sekira 3,69 juta ton.
"Saya yang memimpin Menko dibidang ini lihat mana yang bener ni. Akhirnya Dirjen KKP tawarkan ya kasih dulu 2,2 juta ton kemudian lihat dulu situasi. Jika seperti itu, maka tahun kemarin lihat situasi juga kejadian seperti ini. Jadi kita rekomendasi 3,7 juta impor aja. Itu juga enggak sekaligus kan, nanti dalam perjalanan juga," tuturnya.
Baca juga: Menteri Airlangga: Kita Akan Permudah Izin Importasi Garam Industri
Menurut Darmin, diputuskannya impor 3,7 juta ton tidak langsung sekaligus, ini bertahap. Jadi dalam perjalanannya bisa dilihat seberapa besar kebutuhan industri dalam satu tahun ini.
"Berdasarkan rakortas setelah mendengar semua kemeterian dan BPS. 3,7 juta ton itu, tapi tidak sekaligus," tandasnya
(Dani Jumadil Akhir)