“Salah satu caranya dengan studi kelayakan yang diakui investor. Mungkin lebih mahal, tapi efektif untuk menarik investor masuk. Jadi, pemda harus menyisihkan dana karena nanti akan maksimal menjaring investor,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun ini menargetkan investasi pariwisata mencapai USD2 miliar. Menurut Menpar, untuk 10 Bali Baru porsi investasi yang telah digelontorkan pemerintah nilainya lebih dari 36% dari total kebutuhan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, untuk pengembangan pariwisata, pemerintah sudah mendukung seoptimal mungkin melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan wilayah, sampai kepembiayaan usaha kecil. Fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pariwisata juga disediakan dengan bunga relatif rendah, yakni 7%.
Baca Juga: BI Nyatakan Posisi Investasi Internasional Indonesia Tetap Sehat
“KUR ini di subsidi APBN sehingga bunganya bisa 7%. Subsidinya tahun ini Rp11 triliun, kreditnya Rp120 triliun,” ungkapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengembangan 10 DPP harus didukung secara multi dimensional oleh pemerintah dan dunia swasta. Menurutnya, semua instrumen dan policy keuangan juga ditujukan untuk mendukung pariwisata. Bersama swasta, Kementerian Keuangan juga akan membahas kebijakan-kebijakan yang bisa mendukung sektor pariwisata.
“Kita menekuni dan mendorong pariwisata melalui multidimensi. Kita memahami dan merespons dari sisi tools instrumen yang kita miliki,” ujarnya.
Baca Juga: Amazon Investasi Rp14 Triliun, Menkominfo: Indonesia Sangat Diminati Banyak Investor
Sri Mulyani mengatakan, dari APBN terlihat bagaimana dimensi itu mendukung sektor pariwisata.
“Dimensi pertama dari aksesibilitas. Kedua, infrastruktur air bersih. Ketiga, listrik, dan keempat telekomunikasi,” ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, seluruh BUMN di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), seperti PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) siap mendukung kegiatan di sektor pariwisata.
“Sektor pariwisata bisa dimasukkan dalam kategori pembiayaan di LPEI. Jadi, kalau ekspor tidak hanya kita jualan ke luar tapi ekspor jasa dalam bentuk turis,” tuturnya.
(Oktiani Endarwati/ Hafid Fuad)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)