Pertamina Resmi Kelola Blok East Kalimantan-Attaka Bekas Chevron

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 26 Oktober 2018 13:13 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

BALIKPAPAN – PT Pertamina (Persero) secara resmi telah mengambil alih kelola Blok East Kalimantan-Attaka di Kalimantan Timur. Blok migas tersebut diambil alih Pertamina setelah masa kontraknya berakhir dari Chevron Indonesia Company (CICo) pada Rabu 24 Oktober 2018.

”Alih kelola wilayah kerja dari Chevron ke Pertamina ini menjadi bagian cita-cita kami dalam mewujudkan world class energy company. Alih kelola ini juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso di sela serah terima alih kelola kontrak Blok East Kalimantan- Attaka di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurut dia, pengelolaan Blok East Kalimantan-Attaka di bawah entitas baru bentukan Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Perusahaan ini terbentuk sejak kontrak gross split Blok East Kalimantan dan Blok Attaka ditandatangani Pertamina pada April silam.

 Baca Juga: Pertamina Gandeng Taiwan Bangun Pabrik Petrokimia USD6,49 Miliar

Adapun PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur menjadi bagian dari anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia dengan pengelolaan mulai Kamis (25/10) sampai 25 Oktober 2038.

”Secara efektif, Pertamina Hulu Kalimantan Timur mulai aktif beroperasi pada 25 Oktober 2018. Di bawah Pertamina Hulu Kalimantan Timur dua blok ini diunitisasi menjadi satu,” kata dia.

Blok East Kalimantan- Attaka yang telah diunitisasi itu memiliki 15 lapangan. Ke- 15 lapangan tersebut yaitu Attaka, Melangin, Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai.

Berdasarkan data Pertamina hingga September 2018, produksi minyak dan kondensat Blok East Kalimantan- Attaka sebesar 13.220 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 69,44 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

 Baca Juga: Harga Premium Batal Naik, Pertamina: Masih Dibahas Pemegang Saham

Sementara itu, total nilai investasi untuk komitmen pasti blok ini sebesar USD79,3 juta dengan bonus tanda tangan yang disetor Pertamina di blok ini sebesar USD1 juta.

Dana investasi itu untuk studi eksplorasi, pengeboran eksploitasi, workover dan well services, studi GRRP dan pengeboran eksplorasi.

Sesuai rencana kerja dan anggaran (work, plan and budget/WP&B) Pertamina pada 2019 merencanakan pengeboran tiga sumur pada kuartal IV/2019 dengan 37 workover dan 308 well services yang diestimasi untuk produksi rata-rata per hari tahun depan untuk minyak 10.639 BOPD dan gas sebesar 59,4 MMSCFD.

”Kami akan terus berupaya menemukan cadangan baru karena usia sumur memang sudah tua. Tanpa cadangan baru, sulit untuk meningkatkan produksi,” tandasnya.

Baca Juga: Pendapatan Tergerus Rp26,30 Triliun, Pertamina Ajukan Kenaikan Harga BBM?

Pada kesempatan yang sama, Kepala Satuan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi meminta Pertamina Hulu Kalimantan Timur sebagai operator baru dapat meningkatkan produksi serta menemukan cadangan baru.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta biaya operasional yang dikeluarkan lebih efisien. ”Kalau produksi bagus, biayanya rendah, maka penerimaan negara juga akan lebih besar. Pemda juga bagus karena dana bagi hasilnya meningkat,” kata dia.

Dia melanjutkan, alih kelola ini tidak hanya semata-mata memberikan keuntungan, tapi juga transfer kompetensi dan kemampuan bagi para karyawan. ”Sebagai pekerja hulu migas, tantangan terbesar ialah bagaimana meningkatkan produksi. Sementara produksi dapat ditingkatkan jika ada penemuan cadangan baru,” kata dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya