Faktor lainnya yakni perang dagang AS dan China, ketidakpastian skenario Brexit dan di berbagai negara Eropa, serta ketegangan geopolitik di beberapa kawasan dunia menyebabkan meningkatnya risiko negatif bagi ekonomi global.
"IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,7%, dan sebelumnya sebesar 3,9%. Demikian pula tingkat perdagangan dunia yang diturunkan menjadi sebesar 4,0% dari sebelunmya 4,5%," katanya.
Baca Juga: DPR dan Sri Mulyani Setujui Postur RAPBN 2019, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,3%
Dengan meningkatnya risiko negatif dari perekonomian global, maka pemerintah perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menjaga perekonomian nasional. Maka penetapan target-target perekonomian juga harus diperhitungkan secara lebih realistis, menyesuaikan dengan kondisi perekonomian global.
"Sehingga kebijakan fiskal melalui APBN 2019 menjadi kredibel dan efektif untuk mendukung peningkatan kesejahteraan yang merata dan penunman tingkat kemiskinan," ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)