"Keseimbangan primer yang terus menurun ini menjadi bukti kuat dan jawaban yang sangat jelas atas pandangan partai Gerindra dan PKS mengenai masalah utang," ujarnya.
Baca Juga: DPR dan Sri Mulyani Setujui Postur RAPBN 2019, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,3%
Bendahara Negara itu menyatakan, dengan tantangan kenaikan suku bunga global dan pengetatan likuiditas global, pemerintah akan semakin hati-hati dalam mengelola defisit APBN dan utang negara.
"Program pendalaman obligasi negara dan perkuatan basis investor dalam negeri akan menjadi prioritas untuk meningkatkan daya tahan keuangan negara dan perekonomian Indonesia," paparnya.
(Dani Jumadil Akhir)