Lalu ada getting credits (mendapatkan kredit) yang naik dari peringkat 55 ke 44. Kemudian ada resloving insolvency (penyelesaian kepailitan) yang meningkat dari 38 ke 36.
Sebagai informasi, Penghitungan kemudahan berbisnis Indonesia sendiri diambil sempel dari dua kota besar yakni Jakarta dan Surabaya. Adapun porsi penilainya adalah Jakarta sebesar 78% dan Surabaya 22%.
Dari Sempel tersebut, ada 10 indikator yang menjadi penilaian kemudahan berusaha. Ke sepuluh Indikator tersebut adalah kemudahan mendapatkan kredit, hingga perizinan properti harus menunjukan grafik yang baik.
(Feb)
(Rani Hardjanti)