"Kami sebagai pelaku melihat bahwa ini sebagai rasa optimis bahwa yang namanya pembangunan itu optimis, memang yang harus kita kelola adalah biayanya," kata dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Blak-blakan Biaya Pembangunan Infrastruktur
Namun, dengan berbagai pertimbangan tersebut pelaku usaha terutama BUMN berusaha mendapatkan instrumen pembiayaan yang lebih pas untuk bisnisnya. Tentunya dengan mempertimbangkan skema poembiayaan yang murah dan mudah.
"Apakah kita akan tetap gunakan kredit bank yang dibuktikan OJK per Oktober terus naik itu atau lari ke pasar modal kita terbitin obligasi?" tuturnya. (Isna Rifka Sri Rahayu)
(Rani Hardjanti)