JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut mendukung Gerakan Indonesia Bersih yang menjadi bagian dari Gerakan Revolusi Mental sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam Rapat Kerja Nasional, Pusat dan Daerah Launching Gerakan Indonesia Besih.
"Dukungan kami berupa implementasi program waste to energy. Meski begitu, penyelesaian sampah harus kita lihat dari sisi sampah itu beban (liability). Sampah bukanlah aset. Berlomba-lombalah untuk membersihkannya, bukan untuk mencari manfaat ekonomi darinya," kata Arcandra. dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Arcandra menilai kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Sampah hanyalah bonus semata. "Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah bertujuan untuk membersihkan sampah itu sendiri. Nilai ekonomi dari listrik yang dihasilkan adalah bonus yang patut disyukuri," ungkapnya.
Baca Juga: Pembangkit PLN Bertahap Gunakan Minyak Sawit
Dengan begitu, pengelolaan waste to energy dapat dilihat dalam perspektif bagaimana sampah itu dibersihkan, bukan pada pandangan mendapatkan keuntungan (revenue) dari sampah karena akan diubah menjadi energi listrik.
Sebagaimana diketahui, biaya pembangkitan listrik dari biomassa (sampah) masih cukup tinggi dan belum banyak perusahaan yang turut ambil bagian dalam pengusahaan pembangkit listrik tenaga sampah ini.