Bukan sekadar pebisnis biasa, namun juga pebisnis kuat dan sukses. Sejarah mencatat, empat orang utra Abdul Manaf (kakek dari kakeknya) adalah pemegang izin kunjungan danjaminan keamanan dari para penguasa dari negara-negara tetangga seperti Syiria, Iran, Yaman dan Etiopia. Mereka membawa kafilah-kafilah bisnisnya ke berbagai negara tersebut secara aman dan lancar.
Sejarah kontemporer kaum Quraisy saat itu juga sedang dalam momentum yang sangat bagus. Nabi SAW dilahirkan pada masa kamum Quraisy mencapai kejayaan dalam perdagangan.
Sejak kecil, beliau dirawat kakeknya Abdul Mutholib yang juga seorang pebisnis. Setelah kakeknya meninggal, beliau kemudian tinggal bersama pamannya Abu Thalib yang juga berkecimpung di bisnis perdagangan.
Lengkal sudah daya dukung interal dan eksternal yang dimiliki Nabi SAW saat itu. Bersatunya dua faktor ini kemudian membuat nama beliayu harum dalam bidang perdagangan di kemudian hari.
(Feby Novalius)