Jepang Uji Coba Kereta Tercepat di Dunia 400 Km/Jam

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 13 Mei 2019 08:38 WIB
Foto: Reuters
Share :

TOKYO - Jepang akan menguji coba kereta tercepat yang nanti mampu melaju dengan kecepatan 400 km per jam. Tahap awal kereta Shinkansen versi ALFA-X hanya dioperasikan dengan kecepatan 360 km per jam.

Itu menjadi kereta paling cepat di dunia. Itu mengalahkan kereta Fuxing China yang melaju 10 km per jam lebih lambat dari ALFA-X, tetapi desain dan kemampuannya sama dengan ALFA-X.

Model kereta itu sangat futuristik dengan 10 gerbong dan hidung lokomotif yang panjang sekitar 72 kaki. Kereta itu diuji coba di jaringan rel kereta antara Sendai dan Aomori dengan jarak 280 km.

Uji coba itu dilaksanakan pada malam hari di mana jaringan kereta relatif sepi. Nanti ALFA-X akan diuji coba selama dua kali dalam satu pekan. ALFA-X memiliki bentuk berwarna perak dan uji coba akan dilaksanakan pada Jumat pekan ini.

“Kita akan meningkatkan bukan hanya kecepatan, bukan hanya keselamatan dan kenyamanan,” ucap Ichiro Ogawa, kepala pusat pengembangan dan penelitian JREast, kepada harian Mainichi. ALFA-X menandai tahapan baru pengembangan Shinkansen. Itu akan menjadi kereta paling cepat di masa depan.

 Baca Juga: Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Masuk Studi Kelayakan Juni 2019

Desain kereta itu sangat aerodinamis untuk meminimalisasi tekanan ketika melalui terowongan. Selain itu, bentuk kereta tersebut juga untuk mengurangi dampak buruk terpaan salju ketika musim dingin. Kelebihan lain kereta itu adalah getaran yang sangat minim atau hampir tidak ada.

Teknologi canggih juga menjadikan kereta tersebut tidak menimbulkan polusi yang berbahaya bagi lingkungan. Kereta itu memanfaatkan internet of things, big data, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya untuk menyesuaikan dengan perkembangan. ALFA-X juga menggunakan rem udara di atas dan menggunakan piringan magnetik di dekat rel kereta api untuk pengereman. Itu menjadi fitur tambahan selain rem konvensional.

Untuk suspensi, kereta itu menggunakan suspensi udara dengan bentuk kurva. Itu akan menjadikan penumpang merasa lebih nyaman. Sebagai tambahan, kereta itu juga memiliki sensor gerak supercanggih, sensor temperatur, dan banyak sensor lainnya. “Pengembangan Shinkansen generasi berikutnya berdasarkan konsep kunci performa superior, kenyamanan tingkat tinggi, lingkungan yang mendukung, dan pemeliharaan yang inovatif,” ungkap East Japan Railway Co (JR East) dalam keterangan resminya.

Karena Jepang sering mengalami gempa bumi, kereta ALFA-X juga didesain agar tidak anjlok dari rel saat gempa bumi terjadi. Ketika gempa bumi, kebanyakan kereta akan mengalami anjlok karena rel kereta api yang rusak. Kereta yang diproduksi Hitachi dan Kawasaki Heavy Industries itu diumumkan pada 4 Juli 2017 di mana JR East secara resmi mengumumkan rencana produksi 10 kereta ALFA-X.

 Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperkirakan Rampung 2020

Sistem listrik yang digunakan adalah 25 kV AC, 50 Hz dengan model pelistrikan overhead catenary. Kereta tersebut lebih cepat dibandingkan dengan kereta yang ada di Inggris, hanya 65 mil per jam. Sedangkan Eurostar hanya memiliki kecepatan maksimal 186 mil per jam. Jepang pertama kali mengungkapkan kereta supercepat Shinkansen ke dunia pada Olimpiade Tokyo 1964.

Kereta tersebut menjadi simbol pemulihan ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II. Kemudian, Australia akan menggelontorkan dana 1 miliar dolar Australia untuk membeli tanah antara Melbourne, Canberra, Sydney, dan Brisbane untuk pengembangan kereta cepat di masa depan.

Investasi pembangunan rel sepanjang 1.750 km itu ditujukan untuk pengembangan kereta peluru dengan total anggaran bisa mencapai 114 miliar dolar Australia. Pemerintah Australia sebenarnya sudah sejak lama ingin mengembangkan kereta supercepat di dekat perairan sejak 1980-an. Namun, sejak awal proyek tersebut selalu terkendala dana investasi yang sangat besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya