Arcandra Tahar: Smelter Amman Mineral Beroperasi 2022

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 11 Agustus 2019 20:13 WIB
Foto: Wamen ESDM Arcandra Tahar (Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Pertambangan Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dioperasikan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Selain memantau keberlangsungan operasi, kunjungan tersebut sekaligus mencanangkan lokasi pembangunan smelter (fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral) AMNT.

Sebagaimana diketahui bahwa PT AMNT telah melakukan perubahan bentuk usaha pertambangan dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi.

"Perusahaan ini merupakan salah satu pioneer pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 dan produk hukum turunannya. Salah satunya ditandai dengan ditargetkannya pengoperasian smelter paling telat 2022," kata Arcandra, dalam keterangannya, Minggu (11/8/2019).

Baca Juga: Smelter Nikel di Sulawesi Tenggara Ditargetkan Beroperasi 2021

Dalam paparan kepada Arcandra, PT AMNT berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan dan permurnian dalam jangka waktu 5 tahun, sesuai ketentuan dalam PP Nomor 1 Tahun 2017.

Pada kesempatan, Arcandra meminta agar AMNT segera menyerahkan detil rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian, dengan target per tahapan masing-masing selama 6 bulan.

Baca Juga: PTPP Raih Kontrak Baru Proyek Smelter Senilai Rp14,5 Triliun

Di tahun 2019 PT AMNT melalui perusahaan afiliasinya, yaitu PT Amman Mineral Industri (PTAMIN) telah menjadwalkan keputusan investasi final (Final Investment Decision, FID), finalisasi Front End Engineering Design (FEED) sehingga dapat memulai tahap konstruksi (Engineering Procurement & Construction, EPC) pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga yang mencakup fasilitas pemurnian logam mulia (precious metal refinery).

Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral PT AMNT direncanakan dengan kapasitas input sebesar 1 juta ton per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 1,6 juta atau 2 juta ton per tahun. Kapasitas tersebut dapat memproses konsentrat baik dari tambang Batu Hijau, maupun suplai potensial dari tambang Elang (saat ini dalam tahap eksplorasi) dan sumber pemasok konsentrat lainnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya