Namun fakta di lapangan, impor garam yang dilakukan oleh tujuh perusahaan importir itu masih menyisakan banyak gap stok dari total kuota yang sudah ditentukan. Namun di saat bersamaan harga garam justru jatuh karena stok garam industri yang berlebih.
“Kalau kita lihat tadi agak unik. Faktanya khusus aneka pangan impor tetap, jumlahnya disesuaikan kebutuhan impor. Dari sisi industri garam selalu khawatir mengenai pasokan garam. Di sisi lain petani berhadapan dengan harga yang begitu rendah. Sama dengan bawang putih. Faktanya impor terjadi harusnya harganya tidak tinggi dong,” jelasnya.
(Fakhri Rezy)