Selain itu, lanjutnya, juga berusaha membersihkan ceceran minyak yang terbawa ombak hingga ke pantai. Termasuk di antaranya, melalui upaya pemberdayaan yang dilakukan kepada nelayan.
“Yang dilakukan Pertamina sudah proaktif, baik aspek teknis maupun aspek demografis dengan menata masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Hingga saat ini, Pertamina terus fokus menangani tumpahan minyak. Untuk menutup sumur YYA-1 yang bocor, BUMN tersebut melakukan pengeboran miring (relief well) di dekat sumur tadi.
Baca Juga: Berapa Lama Pertamina Selesaikan Tumpahan Minyak di Karawang?
Pengeboran relief well dilakukan, untuk mencapai sumur YYA-1 sebagai target. Dan sampai saat ini, proses pengeboran sudah mencapai kedalaman 8.900 kaki dari target 9 ribu kaki.
“Kecepatan pengeboran juga sesuai standar. Upaya ini juga istimewa, karena di dasar laut. Pertamina tidak membiarkan berlarut-larut, karena memang terdapat risikonya ke ekosistem laut,” kata Komaidi.
Terkait SOP global juga, Komaidi menegaskan bahwa penanganan memang harus dilakukan dengan segera, termasuk melakukan evakuasi jika memang diperlukan.
(Dani Jumadil Akhir)