JAKARTA – Tantangan ekonomi Indonesia tahun ini cukup berat. Bukan hanya dari dalam negeri, tekanan ekonomi Indonesia juga berasal dari luar negeri. Sebut saja perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia AS dan China yang sudah berlangsung sejak 2018 berimbas kepada banyak negara, termasuk Indonesia.
Perang dagang telah mengacaukan kondisi ekonomi dunia. Mulai dari kurs mata uang, harga minyak, harga emas hingga pasar saham dunia. Selama 2019, perekonomian dunia dibayangi ketidakpastian global. Hal ini menimbulkan fluktuasi harga komoditas, serta meningkatnya ketegangan geopolitik di sejumlah Negara.
Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Tantangan Ekonomi di 2020, dari Perang Dagang hingga Brexit
Dampak dari ketidakpastian tersebut, antara lain penurunan ekspor, pelemahan aktivitas manufaktur dan perlambatan arus investasi di Indonesia.
“Perang dagang telah mendorong adanya kontraksi pada volume perdagangan dunia. Kontraksi ialah efek dari semakin mahalnya biaya transaksi perdagangan antara negara akibat perang tarif antar negara,” kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Okezone di Jakarta.
Namun pemerintah cukup pede menghadapi perang dagang AS dan China. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian pernah berkata, perang dagang Amerika tak akan berpengaruh untuk Indonesia. Sebab, bila melihat secara geopolitik nilai perdagangan impor dam ekspor Indonesia di negara Paman Sam itu berada pada urutan ke-17.
"Jadi tentu kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang akan menjadi ancaman yang besar terhadap Indonesia," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018.
Meski demikian, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah tetap akan melakukan komunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tengah mengevaluasi keberadaan generalized system of preference (GSP) ke produk Indonesia.
Di tahun ini, lembaga internasional seperti IMF dan World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melambat. Kedua lembaga tersebut merevisi proyeksi ekonomi global.