Tak hanya Indonesia, negara besar seperti AS dan Uni Eropa juga mengalami perlambatan. Tercatat, ekonomi Uni Eropa melambat dari 2,23% pada kuartal I-2018 menjadi 1,26% pada kuartal II-2019. Sementara itu laju ekonomi AS dan Singapura masing-masing melambat ke level 1,84% dan 0,5% pada kuartal III-2019.
Perlambatan ekonomi global berdampak pada neraca dagang Indonesia. Hingga November 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit USD3,1 miliar. Meski demikian, defisit membaik dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar USD7,6 miliar. Perbaikan defisit karena menurunnya defisit migas dari USD12,4 miliar menjadi USD8,3 miliar dan kenaikan surplus non-migas dari USD4,8 miliar menjadi USD5,2 miliar.
Baca juga: Pengusaha Ramal Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,85% pada 2020
Dari sisi ekspor dan impor mengalami penurunan pada 2019. Dibandingkan periode yang sama pada 2018, impor turun 9,88% dan ekspor turun 7,61%.
Josua berpendapat, perang dagang mendorong rendahnya volume perdagangan dunia dan kemudian memberikan efek negatif pada ekspor Indonesia. Tidak hanya itu, rendahnya volume perdagangan dunia juga mendorong kontraksi pada harga komoditas dunia sehingga hal ini mendorong kontraksi ekspor Indonesia lebih jauh.
“Dengan ekspor yang berkontraksi ini, kemudian investasi dan juga permintaan kredit yang berkaitan dengan jenis usaha ekspor cenderung melambat. Dampak terhadap ekspor, investasi, serta kredit ini, pada akhirnya mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2019,” ujar Josua.
Namun demikian, investor bisa bernapas lega menjelang akhir tahun 2019. Pasalnya, Amerika dan China menyepakati perjanjian perdagangan fase satu. Kesepakatan dagang ini disebut sebut menjadi sinyal berakhirnya perang dagang antara Amerika dan China.
Meski sebagian negara mengalami pelemahan ekonomi, Indonesia masih bisa mencatatkan pertumbuhan. Laju ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di kisaran 5%. Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di antara negara G20 pada kuartal III-2019. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% pada kuartal III-2019. Indonesia hanya kalah dari China sebesar 6%.