China Tak Lagi Disebut Manipulator Mata Uang, Dolar AS Bervariasi

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 15 Januari 2020 09:00 WIB
Dolar AS (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Yuan China naik ke level tertinggi terhadap dolar Amerika Serikat sejak Juli pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu setempat). Sementara itu, yen Jepang justru jatuh ke posisi terendah delapan bulan.

Hal ini disebabkan Departemen Keuangan AS membalikkan keputusannya pada bulan Agustus yang menyebut China sebagai manipulator mata uang.

Baca Juga: Dolar AS Bergerak 2 Arah, Ini Pemicunya

Melansir Reuters Rabu (15/1/2020), laporan baru Departemen Keuangan tentang manipulator mata uang dapat membantu menjelaskan alasan Swiss franc melonjak ke level tertinggi 33-bulan terhadap euro, beberapa analis mengatakan. Washington memasukkan Swiss ke dalam daftar pantauan, meskipun para pelaku pasar lain mengatakan itu telah diharapkan dan arus safe-haven yang lebih luas berada di belakang pergerakan franc.

Pengumuman tentang nilai mata uang China ini datang ketika Wakil Perdana Menteri China Liu He tiba di Washington untuk menandatangani perjanjian perdagangan awal yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca Juga: Dolar Ditutup Melemah di Tengah Memanasnya Iran-AS

"Keputusan Washington untuk mencabut penunjukan manipulator mata uangnya di China telah menambah suasana positif yang telah terjadi sebelum penandatanganan perjanjian perdagangan," kata Minori Uchida, kepala strategi mata uang di MUFG Bank.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya