Pencatatan transaksi dalam JBT ini diperlukan untuk mengetahui besarnya volume yang disalurkan. Pasalnya, BPH Migas sudah mengendus adanya kebocoran dalam penyaluran BBM bersubsidi.
"Adanya digitalisasi SPBU ini kita akan mendapatkan informasi rinci, datanya berapa, sehingga bisa meminimalisir kebocoran penyaluran BBM," ujar Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon.
Sayangnya, Alfon belum mau membeberkan data berapa potensi kebocoran tersebut. Namun, Dia meyakini dengan digitalisasi SPBU dapat mengurangi kebocoran BBM bersubsidi.
(Dani Jumadil Akhir)