Data dari Jepang semalam menunjukkan aktivitas pabrik tergelincir ke dalam kontraksi pada Januari dan sektor jasa lebih pesimis karena langkah-langkah darurat untuk memerangi kebangkitan COVID-19 mengurangi sentimen.
Dolar Australia turun setelah data penjualan ritel mengecewakan, tetapi masih membukukan kenaikan mingguan. Terakhir turun 0,6% menjadi 0,7718 dolar AS. Dolar Selandia Baru turun sekitar 0,6% menjadi 0,7179 dolar AS dan euro sedikit berubah pada 1,2167 dolar AS.
Mata uang tunggal naik pada Kamis (21/1) setelah pengumuman suku bunga kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), dengan ECB mengatakan mungkin tidak perlu menggunakan amplop pembelian aset penuh.
Krona Norwegia, sementara itu, tertekan oleh harga-harga komoditas yang lebih rendah, merosot 1,1% terhadap dolar menjadi 8,4940.
(Dani Jumadil Akhir)