JAKARTA - Pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) mengalami beberapa kendala dalam pembangunannya. Salah satunya pembebasan lahan.
Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahbullah Nurdin mengatakan, meskipun terkendala lahan, pembangunan Tol Cisumdawu akan tetap dilanjutkan pengerjaannya. Hanya saja, mengenai pembebasan lahan nantinya akan diurus oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga: Lahan Pembangunan Tol Cisumdawu Bermasalah, Ini Sebabnya
Adapun pembangunan Tol Cisumdawu ditargetkan bisa rampung dan beroperasi pada tahun ini. Dengan beroperasinya tol Cisumdawu diharapkan bisa mendukung operasional dari Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
“Kalau masalah lahan saya (BPJT) enggak tahu, itu kewenangan BPJT. Masalah pembebasan lahan kewenangannya Bina Marga. Kalau dari kita sih tetap lanjut,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga: Jasa Marga Uji Coba Bayar Tol Tanpa Berhenti, Ini Kata BPJT
Sebelumnya, Asisten Deputi (Asdep) Kerjasama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha Kemenko Marves Hari Kusmardianto mengatakan bahwa ketersediaan lahan adalah modal dasar untuk suksesnya pembangunan infrastruktur. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting untuk menggerakkan ekonomi di sekitarnya.
"Bagi sebagian masyarakat, tanah menjadi bagian penting dalam kehidupan, manakala diperlukan untuk kepentingan pembangunan terkadang menimbulkan reaksi penolakan dari masyarakat," ujarnya beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, untuk kecepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur diperlukan berbagai percepatan dan penyederhanaan perizinan.
"Untuk itu terobosan dan proses penyederhanaan perizinan pengadaan lahan di jalan tol ini menjadi sangat penting, apa lagi jalan tol ini adalah proyek strategis nasional," ungkap dia.