Berita tentang Musk akan duduk di kursi dewan membuat sebagian karyawan Twitter panik akan masa depan kemampuan perusahaan media sosial itu untuk memoderasi konten, kata orang dalam perusahaan itu kepada Reuters.
Sebelum menjadi pemegang saham terbesar, Musk melakukan jajak pendapat di Twitter dengan melemparkan pertanyaan kepada pengguna apakah mereka percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berbicara.
Sehari setelah menjadi pemegang saham terbesar, dia meluncurkan jajak pendapat lain yang menanyakan pengguna apakah mereka menginginkan tombol edit, fitur yang telah lama ditunggu-tunggu oleh pengguna.
Bos Tesla itu juga bertanya kepada pengguna dalam jajak pendapat apakah kantor pusat Twitter sebaliknya diubah menjadi tempat penampungan tunawisma, sebuah rencana yang didukung oleh pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos.
Saham Twitter, yang melonjak 27% pada 4 April setelah Musk mengungkapkan sahamnya, menurun 7,5% sejak itu hingga penutupan bursa pada Jumat (8/4).
(Dani Jumadil Akhir)