Sebab pada beberapa sektor, khususnya di bidang industri dan jasa, hal itu justru bisa mengganggu produktivitas.
“Coba komunikasi dulu dengan kami, apa kendala dan masukan dari kami, karena permasalahan kami untuk mengubah jam kerja apalagi di sektor industri dan jasa akan sangat mengganggu kinerja,“ kata dia.
Belum lagi beban kesehatan dan pengorbanan waktu yang harus ditanggung oleh karyawan apabila jam kerjanya mundur lebih siang.
“Kalau karyawan pulang lebih sore atau malam lagi, mana waktu untuk keluarganya? Bagaimana dengan kesehatannya? Itu harus dipertimbangkan. Apalagi mayoritas pekerja di Jakarta itu tinggalnya di Bodetabek,“ ujar Nurjaman.
Dia menyarankan usul itu lebih dulu diuji coba oleh instansi pemerintah sebelum diterapkan secara lebih luas di seluruh sektor usaha.
(Feby Novalius)