Sebelumnya, EDGE menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2,8 triliun pada 2022. Perseroan akan fokus pada pembangunan pusat data (data center), yakni EDGE DC 1 dan 2, yang dananya berasal dari fasilitas kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Belakangan ini, data center tengah marak dan melibatkan korporasi besar.
“Capex untuk EDGE 1 akan dibelanjakan tahun ini. EDGE 2 mulai desain dan dibangun tahun ini sampai tahun depan,” kata Donauly.
Untuk capex di luar pembangunan data center, Dona menjelaskan bahwa Indonet masih menggunakan dana operasional perusahaan yang diperoleh dari pendapatan usaha. Hingga kuartal I-2022, emiten dengan kode saham EDGE ini telah mengantongi pendapatan sekitar Rp180 miliar, naik 43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Jadi, dari sisi capex, kami belum memerlukan financing dari pihak eksternal terutama bank,” ujar dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)