Terakhir, INCO juga bekerja sama dengan Huayou China untuk membangun proyek Sorowako Limonite, yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih limonit di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.
Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD1,8 miliar yang rencananya akan dibangun di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan rampung pada 2026. Pabrik ini juga akan dibangun dengan menggunakan teknologi HPAL, yang akan memiliki kapasitas produksi tahunan 60.000 ton nikel dalam MSP.
“Kami berencana untuk menjalankan proyek ini sebagai pengganti komitmen Investasi KK, untuk meningkatkan ekspansi pabrik RKEF saat ini. Hal ini lebih sejalan dengan visi pemerintah untuk menggalakan investasi untuk mendukung ekosistem mobil listrik,” ungkap Bernadus.
Dia menambahkan bahwa, melalui proyek tersebut, jumlah investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan juga akan jauh lebih besar, dengan demikian peningkatan ekonomi negara dan daerah juga akan meningkat.
“Ketiga proyek ini merupakan proyek penting yang harus kami eksekusi dengan baik, yang juga mendapat dukungan dari pemerintah,” ujar dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)