Sebelumnya, Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed menaikkan suku bunga acuannya hingga 75 basis poin (bps) untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Menyikapi keputusan tersebut, Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira memproyeksikan bahwa BI akan merespons kenaikan suku bunga dengan agresif.
"Kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga secara agresif di kisaran 25-50 bps dalam kenaikan kali ini," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Kamis(22/9/2022).
Dia mengatakan, kenaikan Fed Rate yang cukup signifikan membuat imbal hasil dari US Treasury juga naik dan mempersempit gap antara US Treasury dengan surat utang pemerintah. Jika gap ini semakin sempit, maka ini berarti investor asing bisa melakukan jual bersih terhadap instrumen keuangan di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)