JAKARTA – Pembangunan pabrik emas kedua PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di Palu, Sulawesi telah rampung. Kini PT Citra Palu Minerals (CPM) anak usaha BRMS tengah melakukan uji coba ebelum dapat beroperasi di Oktober tahun ini.
Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito mengatakan, CPM dan para kontraktornya, yaitu WEG Australia Pty Ltd, WEG Group Brazil, Weir Minerals Australia, Metso Outotec, dan CITIC Heavy Industry (China) saat ini tengah melakukan pengujian dry run (tanpa muatan bijih) dan pengujian wet run (dengan muatan bijih) pada semua peralatan yang ada dalam pabrik tersebut.
Dia menambahkan, pabrik tersebut akan mulai memproses sekitar 200 sampai dengan 500 ton bijih per hari di kuartal IV tahun 2022 ini. Kemudian, akan naik ke kisaran 1.000 sampai dengan 2.000 ton bijih per hari di Q1 2023.
“Mulai bulan April 2023, pabrik tersebut diharapkan sudah dapat memproses maksimal 4.000 ton bijih per hari untuk ke depannya,” jelasnya.
Sebelumnya, perseroan mengungkapkan, total sumber daya mineralnya bertambah dari sebelumnya 17,8 juta ton menjadi 21,7 juta ton dengan rata-rata kadar emas 2,4 g/t. Selanjutnya, sumber daya mineral yang ada di Blok Poboya (Blok 1) tersebut juga berhasil ditingkatkan menjadi total cadangan mineral sebesar 14,2 juta ton bijih dengan kadar 2,4 g/t Au (sebelumnya CPM memiliki cadangan mineral sebesar 8,5 juta ton bijih).
Disampaikan Agus, penambahan jumlah sumber daya mineral dan cadangan mineral tersebut akan memperpanjang usia produksi dari proyek tambang emas perseroan di Palu. Hal ini diharapkan dapat menambah nilai bagi para pemegang saham.