Faktor Pra-Pandemi
Yang pasti, ketimpangan pendapatan dan kekayaan telah meningkat sejak 1980-an ketika pemerintah di seluruh dunia mulai menderegulasi dan meliberalisasi ekonomi yang mengundang lebih banyak partisipasi sektor swasta. Ketimpangan pendapatan mengacu pada jurang pendapatan yang dapat dibuang dari si kaya dan si miskin, sedangkan ketimpangan kekayaan berkaitan dengan distribusi aset keuangan, seperti saham atau perumahan.
“Finansialisasi ekonomi khususnya yang menghasilkan banyak pendapatan bagi orang kaya, yang berinvestasi dalam aset keuangan,” kata Dafermos.
“Dan setiap kali krisis ekonomi melanda, respons bank sentral adalah menyelamatkan pasar uang dari keruntuhan karena sangat terkait dengan ekonomi riil. Ini membantu pasar saham dan obligasi berkembang menciptakan lebih banyak kekayaan dan ketidaksetaraan,” tambahnya.
Inflasi Melanda Negara-negara Berpenghasilan Rendah
Ketika negara-negara mulai melonggarkan pembatasan Covid-19, permintaan konsumen yang meningkat tajam ditambah dengan guncangan pasokan berkontribusi pada inflasi global yang mencapai rekor. Negara telah memaksa bank sentral untuk menghentikan kebijakan mereka yang memungkinkan akses uang menjadi mudah.
Mereka juga mengumumkan kenaikan suku bunga yang tajam. Tujuan mereka sekarang adalah untuk mengurangi permintaan sehingga harga melunak dan, di ekonomi maju seperti Amerika Serikat akan meredakan bursa tenaga kerja.
(Feby Novalius)